TribunIKN.Com - Penyelenggara Haji (BP Haji) mengawal penuh sistem seleksi tahap ke 2 Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Saudi secara transparan dan akuntabel.
“Kami menjalankan tugas yang telah diberikan oleh kepala badan BP Haji untuk mensupervisi pelaksanaan CAT petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang dilaksanakan di asrama haji Indramayu, Jawa Barat,” ujar Hamam Asy’ari salah satu yang ditugaskan Kepala BP Haji untuk Supervisi Pelaksanaan CAT dalam keterangannya pada Minggu, (7/12/2024).
Hamam juga menyampaikan pesan dari Kepala BP Haji KH Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan bahwa seleksi petugas PPIH merupakan langkah strategis dalam memastikan keberhasilan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2025. Petugas terpilih akan menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi.
"Karena itu, proses seleksi ini harus dilakukan dengan transparan, akuntabel dan tidak ada intervensi dari manapun agar terciptanya petugas haji yang profesional dan kompeten, sehingga jama'ah haji bisa melaksanakan ibadah haji dengan aman dan nyaman,” ungkap Hamam.
Kemudian, Hamam mengapresiasi kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat yang menghadirkan inovasi wawancara melalui daring. "Langkah ini sangat positif digunakan untuk menghindari kecurangan dan subyektifitas," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan bahwa pihaknya akan menjalankan seluruh proses seleksi ini secara terbuka dan hasil yang diperoleh sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta.
"Di era sekarang, dalam rekrutmen petugas terus ada perbaikan. Maka untuk menghindari kedzoliman dan membuktikan bahwa Kementerian Agama tidak terlibat praktik koruptif dan pungli, proses seleksi kita ubah. Semua tidak boleh tatap muka, cukup menggunakan Zoom," ujar Ajam.
Ajam juga berpesan kepada para calon petugas haji untuk terus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian, menjaga dari sikap dan perilaku yang dapat merusak selama menjakankan tugas mulia tersebut.
"Niatkan mewakafkan diri melayani jemaah sebagai petugas, jangan cederai tugas mulia ini karena kepentingan pribadi. Prestasi yang sudah baik dari petugas tahun lalu jangan dikotori dengan perilaku yang menjatuhkan," tegas Ajam.
Dalam seleksi tahap kedua ini, Ajam mengungkapkan bahwa peserta dari Provinsi Jawa Barat mencapai 536 orang. Ia juga menjelaskan berbagai kloter terutama para petugas haji sesuai dengan tugasnya masing-masing.
"Peserta untuk PPIH kloter terdiri dari ketua kloter 251 orang dan pembimbing ibadah haji kloter 165 orang. Sedangkan untuk PPIH Arab Saudi terdiri dari layanan bimbingan ibadah 31 orang, layanan transportasi 29 orang, layanan akomodasi 28 orang, pelayanan konsumsi 28 orang, layanan Siskohat 4 orang, dan jumlah penguji 40 orang," tutup Ajam.