Tribun IKN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda terus menunjukkan eksistensi dalam dunia pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kalimantan Timur, bahkan daerah lainnya di penjuru nusantara.
Selain berbenah, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kaltim ini pun bermutasi menuju pelayanan yang modern dan berteknologi tinggi.
Jumat, 3 Maret 2023 menjadi awal pembuktian rumah sakit yang terlahir pertama di Benua Etam dengan nama Rumah Sakit Segiri Samarinda pada 1974.
"Dan Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie terus menjadi rumah sakit rujukan nasional," ungkap Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat groundbreaking Pembangunan Gedung Perawatan Pandurata RSUD AWS Samarinda di Jalan Anggur Samarinda, di kutip tribunikn.com Minggu (12/3/2023).
Pembangunan gedung rawat Pandurata baru ini menurut dia, untuk menggantikan gedung rawat inap yang usianya saat ini sudah 49 tahun dan belum pernah dilakukan rehab secara total.
"Rumah sakit ini nantinya mampu memberikan prioritas utama pada pelayanan peningkatan kesehatan masyarakat," harapnya.
Direktur RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer mengungkapkan pembangunan gedung ini sudah direncanakan sejak 3 tahun yang lalu.
"Namun terkendala pandemi dan alokasi anggaran terkuras untuk penanggulangan wabah Covid-19," ujarnya.
Tapi pembangunan gedung perawatan baru lanjutnya, diupayakan sejak awal kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, sebagai salah satu komitmen untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berstandar dan representatif bahkan purna.
Namun demikian tambahnya, gedung Pandurata baru ini akan menggantikan gedung lama yang sudah kurang layak tampung dan sering diterjang banjir ketika curah hujan cukup tinggi di Samarinda.
"Alhamdulillah, ini hari yang berbahagia buat kami, akhirnya terlaksana jualah proses pembangunan. Semoga Pak Gubernur juga terus memimpin Kaltim di tahun selanjutnya," ucap dr David, disambut senyum Gubernur Isran Noor dan aplaus undangan yang hadir.
RSUD AW Sjahranie Samarinda yang memiliki nama resmi sejak tahun 1976, nantinya selesai pembangunan gedung rawat inap Pandurata dibangun 8 lantai didukung peralatan kedokteran modern.
Dijelaskan Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda bahwa gedung baru Pandurata berlantai 8 akan memiliki fasilitas lengkap dan modern.
Yakni, lantai 1, untuk Radiologi Hemodialisa dilengkapi 58 tempat tidur (TT) dan ruang kejiwaan 11 TT. Lantai 2, ICU 44 TT dan ICCU 18 TT, serta ruang luka bakar 8 TT. Lantai 3, PICU 14 TT, NICU 18 TT, ruang rawat jantung 14 TT.
Lantai 4, ruang Obgyn/Kebidanan 40 TT dan ruang rawat anak 70 TT. Lantai 5, ruang rawat bedah 90 TT dan ruang rawat saraf biasa 21 TT.
Lantai 6, ruang penyakit dalam 99 TT dan ruang Kemotherapy 47 TT. Lantai 7, ruang laboratorium dan Co Assisten, serta lantai 8 untuk ruang serbaguna dan kantor.
"Sarana pendukung lainnya, berupa selasar, power house, ground tank, gardu PLN, landscape, IPAL, infrastruktur pendukung, solar cell dan building automatic system," bebernya.